Postingan

#6 Bukan Deja Vu

Belum bosan?  Tentu saja belum, ini kali kedua kau membaca cerita yang sama. Tak dapat dikatakan mengulang, tapi kita mencoba memulainya lagi dengan hal yang sama, perbuatan yang sama, lokasi yang sama dan sudah tertebak betul,  adegan apa yang akan terjadi setelah kalimat "kau jelek" di katakan. Membaca cerita yang sama mungkin akan membosankan bagi orang lain, tapi aku sangat rindu untuk berperan dalam cerita ini, cerita yang sama, cerita kita berdua. "Bagaimana mungkin kau bisa melewati puluhan hari, tanpa aku? Bagaimana kau bisa terlihat baik-baik saja? Bagaimana kau bisa menemui wanita lain, setelah kutinggalkan?" bahkan masih ada banyak pertanyaan yang mungkin tak perlu kau jawab tapi biarkanlah aku bertanya.

#5 Rujuk

Ternyata benar aku terkadang terburu-buru dan terlalu memaksa. Kita berhenti melawan arus,  kembali terhanyut mempercayai bahwa kisah indah yg pernah kita tulis,  belum benar-benar rampung, entah mungkin akan terus mengapung. Kembali lagi kukatakan aku masih ingin menjadi salah satu dari dua,  selain kau yg menjadi pemeran utama. Ini kisah kita tak mungkin orang lain yang menjadi pemeran utama.  Beberapa adegan sangat sulit di lakukan, kukatakan "aku tak dapat berkata terlalu banyak untuk kugambarkan". Ternyata kau benar kembali setelah belasan akhir pekan kulewati bersama teman-temanku, kau memelukku lagi, dengan hangat yang sama, dan susunan kepalan jari kita yang sama. tak dapat kukatakan apakah aku sedang bahagia atau sedang menikmati jeda Diantara masalah masalah yang terus membuatku merasa bodoh.

#4 Ruang Temu

Senyali berada dalam perahu kecil ketika angin ribut di tengah danau yang luas,  aku sangat takut untuk berucap , takut semakin kukayuh semakin tak ada arah.  Senyali yang sudah kulatih, pada waktunya kukirimkan jawaban dari pesan terbaik yang kau kirim kemarin "aku pun benar-benar rindu ingin bertemu denganmu" tanpa basabasi dan tetekbengek lainnya. Layaknya cinta lama tak berjumpa, dengan beberapa perjanjian dan aba-aba akhirnya. Tak sulit jika tidak terlalu terburu-buru, semua ada masanya. Terimakasih karna membiarkan aku memeluk setelah kau ucapkan rindu.

#3 Dingin

Kurasa sangat jarang dapat menikmati kesendirian ini, beberapa kali mencoba menikmati embun malam yang hanya menghasilkan kedinginan, kamu kini hanya menjadi bunga mimpi dan membuatku ingin selalu tertidur pulas. Kita pernah tertawa ditempat yang sama ternyata aku benar-benar merindukanmu "kunang-kunang tahu kapan iya harus terbang dan mengeluarkan cahayanya" kenapa kamu tak bisa pulang kepada kita setelah kuundang dengan sedemikian kata rayu, ampun dan maaf. Tidak perlu cepat berlari, jika hanya ingin menghindari. Luka selalu saja terasa pilu,  tapi tak dapat memaksa untuk cepat berlalu. Aku semakin rindu, aku mencoba merabamu yang sangat dingin sekejap kemudian lalu membeku dan saat ini tak bisa kululuhkan.

#2 Resah

Aku akan baik-baik saja, aku bisa bebas dan leluasa lalu berteman dengan siapa pun yang ku mau, kupikir semua bisa seperti air danau yang menggenang. Tenang. semua sisi bumi ini terasa panas, semua orang seolah-olah membicarakan gerak-gerikmu, risih mendengar kabar burung yang memaksa ku untuk mencari tahu kenyataan bahwa kamu sudah menemui wanita lain. Sangat tidak adil bagiku perpisahan ini bukan ajang untuk mengumpulkan orang lain lalu dipilah satu demi satu dijadikan pelampiasan. sedangkan aku sibuk membenahi diriku, sekarang aku makin cemburu.

#1 Lemah dan Patah

Perlu patah hati,  untuk tau sebesar apa cinta yang kau punya. Kau tak dapat menghitungnya melainkan kau harus benar-benar merasakan cinta itu. Cinta pergi bukan karna tak ada rasa cinta, ia punya alasan. Biarkan saja hatimu terluka, itu akan membuatmu jadi kuat. Kita sudah sangat lama dan tidak ada lagi pengertian, Pembelaanmu tidak dapat mengalahkanku, Akhirnya aku lemah dan patah karena hati yang sama, Kita Saling menyalahkan lalu meninggalkan, Tidak ada ruang selain mencintaimu Ini adalah satu janji yang sudah dua kali kita ingkari. Ternyata kita saling meninggalkan, aku merasa tercekik oleh kata-kata ku sendiri.

Kerasukan

"jiwa orang lain yang tertanam dalam diriku" adalah ketika aku malu menjadi diriku sendiri.  Aku ingin bertanya "seperti apa dirimu? " pada semua orang yang mengatakan "jadilah dirimu sendiri" , aku tak ingin mendengar jawaban yang membenarkan dirinya sendiri, karna saat itu pula ia menjadi orang lain, setinggi apa dirinya dalam jawaban yang ia jelaskan, setinggi itu pula ia menjadi orang lain. Sangat sulit bagiku untuk menjadi diriku sendiri. aku membantu orang lain, sebenarnya aku sangat benci di repotkan, itulah hal sederhana yang mungkin telah beranak dan berkembang dalam keseharianku. Saat aku ingin terlihat baik,  cantik,  pintar, rajin. Saat itu juga aku sedang menjalankan jiwa orang lain. Jangan pernah menjadikan orang lain sesuai dengan keinginanmu, jangan sampai orang lain menanamkan hal buruknya sendiri. Siapa pun dirimu, kau tetap berpengaruh dalam ligkunganmu sendiri Ya itu lah penjelasan dariku. Semoga kamu mengerti.